Selasa, 09 November 2010

TOPIK

1. PENGERTIAN TOPIK
topik adalah pokok pembicaraan. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb.topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian,deskripsi,penjelasan,dan seluruh pembuktian. Berasal Dari Bahasa Yunani Topoi Yang Berarti Tempat Dalam Tulis Menulis Bebarti Pokok Pembicaraan Atau Sesuatu Yang Menjadi Landasan Penulisan Suatu Artikel Kalau Yang Kita Bicarakan Hanya Satu Masalah Saja Sebuh Tema Yang Baik Harus Dapat Dipikirkan Apakah Bahannya Cukup Tersedia Di Sekitar Kita Atau Tidak Bila Cukup Tersedia Hal Ini Memungkinkan Penulis Untuk Dapat Memperolehnya Kemudian Mempelajari Dan Menguasai Sepenuhnya.

2. SYARAT-SYARAT TOPIK YANG BAIK
A.Topik yang dipilih harus berada disekitar kita

B.Topik yang dipilih harus yang menarik

C.Topik yang dipilih ruang lingkup sempit danter batas

D.Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif

E.Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. Topik yang dipilih jangan terlalu baru

F.Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

3. PEMBATASAN TOPIK
A.Menurut tempat.

B. Menurut waktu/periode/zaman.

C. Menurut hubungan sebab-akibat.

D.Pembagian bidang kehidupan manusia.

E.Aspek khusus-umum/individual-kolektif.

F.Objek material dan objek formal.


SUMBER :
http://fulldownload999.com/read-pengertian-topik-di-bahasa-indonesia.html

http://www.teknokrat.ac.id/perangkat_ajar/New%20Folder/BAHASA%20INDONESIA/alenia-2.pdf

Outline(Kerangka Karangan)

1. PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.

2. MANFAAT KERANGKA KARANGAN
A. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

B.Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.

C. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.

D. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.

E. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.

3. MACAM-MACAM PADA SUSUNAN KARANGAN
A. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

B. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.



SUMBER :
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/12/22/outlinekerangka-karangan/

SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK

Judul adalah perincian atau penjabaran topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan di bahas. Judul tidak sama dengan topik. jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsd) atau perincian atau penjabaran dari topik.dan juga judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu.

SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK :
A. Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.

B. Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.

C. Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.

D. Tidak provokatif.



SUMBER :

http://www.purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt

Jumat, 05 November 2010

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

2. AGAR KALIMAT EFEKTIF, PARALEL, PENEKANAN, KEHEMATAN, KORENSI.
A. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

B. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.

C. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

D. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

E. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata.

F. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

G. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.




SUMBER :

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf

UNSUR-UNSUR KALIMAT

1. Sebutkan dan Jelaskan unsur-unsur kalimat !
A. Subjek
unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara terprinci, Kalimat yang di hasilkandapat terprihara strukturnya.

B. PREDIKAT
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek.

C. OBJEK
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sediknya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predika, dan objek. predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawal ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkat verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.

D. PELENGKAP
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelangkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelangkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelangkap.

E. KETERANGAN
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Misalnya, memberikan informasi pada tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, dan anak kalimat.

2. Jelaskan Pola Kalimat dasar Bahasa Indonesia !
A. KALIMAT DASAR BERPOLA S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata bilangan.
Contoh : Adik sedangbermain

B. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina, atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh : Mereka sedang menyusun karangan ilmiah.

C. KALIMAT DASAR BERPOLA S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Contoh: Saya beternak ayam

D. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh: Dia mengirimi saya surat

E. KALIMAT DASAR BERPOLA S P K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya berasal dari Jakarta.

F. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya memasukkan pakaian ke dalam lemari.

ALINEA / PARAGRAF

A. PENGRTIAN ALINEA
Suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris yang baru. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Setiap Paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umunya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan paragraf tunggal. Pada umunya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa aline terdiri pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat.

B. MACAM-MACAM ALINEA
1. Alinea Deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.

2. Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.


3.
Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran.Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.


4. Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun
alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.ide pokoknya
merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea tersebut.jadi,ide pokok
disini tidak dinyatakan secara eksplisit.


C.CIRI-CIRI ALINEA
1. Terdiri dari beberapa kata dan beberapa kalimat

2. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.

3. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.

D.POLA PENGEMBANGAN ALINEA
1. POLA URUTAN WAKTU : Dalam pola urutan waktu, penulisan mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis.

2. POLA RUNTUTAN TINGKAT : Dalam pola urutan tingkat, penulisan mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.

3. POLA URUTAN APRESIATIF : Pada pola urutan apresiatif. penulisan mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya.

4. POLA URUTAN TEMPAT : Dalam pola urutan pola tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam keluar, dari kiri ke kanan, dan sebaginya.

5. POLA URUTAN KLIMAKS : Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat, Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menarik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasab\n dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intersitasnya, dam berakhir pada gagasan yang paling intems.

6. POLA URUTAN ANTI KLIMAKS : Pola urutan atiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens.

7. POLA URUTAN KHUSUS UMUM : Dalam pola khusus ini, penulis mula-mula mengungkapkan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus.

E. UNSUR ALINEA
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :

a.
Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b.
Kalimat topic/utama;
c.
Kalimat pengembang/penjelas;

d. Kalimat penegas.

2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :

a.
Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b.
Kalimat topic/utama;
c.
Kalimat pengembang/penjelas.

3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :

a.
Kalimat topic/utama;
b.
Kalimat pengembang/penjelas.

F. STRUKTUR ALINEA
1. ALINEA PEMBUKA : Merupakan bagian karang yang pertama-tama ditemui pembaca, Oleh karena itu alinea pembuka hendaknya disusun secara menarik, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.

2. ALINEA ISI : Merupakan bagian yang esnsial, maka penulis yang baik akan berhati-hati sekali dalam menyusun alinea ini. Penulis akan memperhatikan apakah kalimat-kalimat dalam alinea yang dubuatnya itu sudah disusun dengan runtut, dab sesui dengan asas-asas penalaran yang logis.

3. ALINEA PENUTUP : Setiap karangan bilaman telah diungkapkan pokok permasalahannya secara tuntas hendaknya ditutup dengan sepatutnya. Alinea-alinea yang menutup atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup.



Sumber :
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/unsur-unsur-alinea-paragraf/

http://iwanmulyawan.blogspot.com/2010/10/alineaparagraf.html

http://denimulya.blogspot.com/2009/12/makalah-alinea_23.html

http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html