1. PENGERTIAN TOPIK
topik adalah pokok pembicaraan. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb.topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian,deskripsi,penjelasan,dan seluruh pembuktian. Berasal Dari Bahasa Yunani Topoi Yang Berarti Tempat Dalam Tulis Menulis Bebarti Pokok Pembicaraan Atau Sesuatu Yang Menjadi Landasan Penulisan Suatu Artikel Kalau Yang Kita Bicarakan Hanya Satu Masalah Saja Sebuh Tema Yang Baik Harus Dapat Dipikirkan Apakah Bahannya Cukup Tersedia Di Sekitar Kita Atau Tidak Bila Cukup Tersedia Hal Ini Memungkinkan Penulis Untuk Dapat Memperolehnya Kemudian Mempelajari Dan Menguasai Sepenuhnya.
2. SYARAT-SYARAT TOPIK YANG BAIK
A.Topik yang dipilih harus berada disekitar kita
B.Topik yang dipilih harus yang menarik
C.Topik yang dipilih ruang lingkup sempit danter batas
D.Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif
E.Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. Topik yang dipilih jangan terlalu baru
F.Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
3. PEMBATASAN TOPIK
A.Menurut tempat.
B. Menurut waktu/periode/zaman.
C. Menurut hubungan sebab-akibat.
D.Pembagian bidang kehidupan manusia.
E.Aspek khusus-umum/individual-kolektif.
F.Objek material dan objek formal.
SUMBER :
http://fulldownload999.com/read-pengertian-topik-di-bahasa-indonesia.html
http://www.teknokrat.ac.id/perangkat_ajar/New%20Folder/BAHASA%20INDONESIA/alenia-2.pdf
Selasa, 09 November 2010
Outline(Kerangka Karangan)
1. PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
2. MANFAAT KERANGKA KARANGAN
A. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
B.Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
C. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
D. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
E. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
3. MACAM-MACAM PADA SUSUNAN KARANGAN
A. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
B. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.
SUMBER :
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/12/22/outlinekerangka-karangan/
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
2. MANFAAT KERANGKA KARANGAN
A. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
B.Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
C. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
D. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
E. Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
3. MACAM-MACAM PADA SUSUNAN KARANGAN
A. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
B. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.
SUMBER :
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/12/22/outlinekerangka-karangan/
SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK
Judul adalah perincian atau penjabaran topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan di bahas. Judul tidak sama dengan topik. jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsd) atau perincian atau penjabaran dari topik.dan juga judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu.
SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK :
A. Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
B. Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
C. Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
D. Tidak provokatif.
SUMBER :
http://www.purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt
SYARAT-SYARAT JUDUL YANG BAIK :
A. Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
B. Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
C. Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
D. Tidak provokatif.
SUMBER :
http://www.purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt
Jumat, 05 November 2010
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
2. AGAR KALIMAT EFEKTIF, PARALEL, PENEKANAN, KEHEMATAN, KORENSI.
A. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
B. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
C. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
D. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
E. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata.
F. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
G. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
SUMBER :
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
2. AGAR KALIMAT EFEKTIF, PARALEL, PENEKANAN, KEHEMATAN, KORENSI.
A. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
B. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
C. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
D. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
E. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata.
F. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
G. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
SUMBER :
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf
UNSUR-UNSUR KALIMAT
1. Sebutkan dan Jelaskan unsur-unsur kalimat !
A. Subjek
unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara terprinci, Kalimat yang di hasilkandapat terprihara strukturnya.
B. PREDIKAT
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek.
C. OBJEK
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sediknya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predika, dan objek. predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawal ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkat verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
D. PELENGKAP
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelangkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelangkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelangkap.
E. KETERANGAN
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Misalnya, memberikan informasi pada tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, dan anak kalimat.
2. Jelaskan Pola Kalimat dasar Bahasa Indonesia !
A. KALIMAT DASAR BERPOLA S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata bilangan.
Contoh : Adik sedangbermain
B. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina, atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh : Mereka sedang menyusun karangan ilmiah.
C. KALIMAT DASAR BERPOLA S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Contoh: Saya beternak ayam
D. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh: Dia mengirimi saya surat
E. KALIMAT DASAR BERPOLA S P K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya berasal dari Jakarta.
F. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya memasukkan pakaian ke dalam lemari.
A. Subjek
unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara terprinci, Kalimat yang di hasilkandapat terprihara strukturnya.
B. PREDIKAT
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek.
C. OBJEK
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sediknya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predika, dan objek. predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawal ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkat verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
D. PELENGKAP
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelangkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelangkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelangkap.
E. KETERANGAN
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Misalnya, memberikan informasi pada tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, dan anak kalimat.
2. Jelaskan Pola Kalimat dasar Bahasa Indonesia !
A. KALIMAT DASAR BERPOLA S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata bilangan.
Contoh : Adik sedangbermain
B. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina, atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh : Mereka sedang menyusun karangan ilmiah.
C. KALIMAT DASAR BERPOLA S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Contoh: Saya beternak ayam
D. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Contoh: Dia mengirimi saya surat
E. KALIMAT DASAR BERPOLA S P K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya berasal dari Jakarta.
F. KALIMAT DASAR BERPOLA S P O K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, Predikat berupa verba dwitransitif, Objek berupa nomina atau frasa nominal, dan Keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contoh: Saya memasukkan pakaian ke dalam lemari.
ALINEA / PARAGRAF
A. PENGRTIAN ALINEA
Suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris yang baru. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Setiap Paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umunya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan paragraf tunggal. Pada umunya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa aline terdiri pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat.
B. MACAM-MACAM ALINEA
1. Alinea Deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.
2. Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
3. Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran.Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
4. Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun
alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.ide pokoknya
merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea tersebut.jadi,ide pokok
disini tidak dinyatakan secara eksplisit.
C.CIRI-CIRI ALINEA
1. Terdiri dari beberapa kata dan beberapa kalimat
2. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
D.POLA PENGEMBANGAN ALINEA
1. POLA URUTAN WAKTU : Dalam pola urutan waktu, penulisan mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis.
2. POLA RUNTUTAN TINGKAT : Dalam pola urutan tingkat, penulisan mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
3. POLA URUTAN APRESIATIF : Pada pola urutan apresiatif. penulisan mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya.
4. POLA URUTAN TEMPAT : Dalam pola urutan pola tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam keluar, dari kiri ke kanan, dan sebaginya.
5. POLA URUTAN KLIMAKS : Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat, Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menarik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasab\n dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intersitasnya, dam berakhir pada gagasan yang paling intems.
6. POLA URUTAN ANTI KLIMAKS : Pola urutan atiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens.
7. POLA URUTAN KHUSUS UMUM : Dalam pola khusus ini, penulis mula-mula mengungkapkan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus.
E. UNSUR ALINEA
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas;
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas.
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topic/utama;
b. Kalimat pengembang/penjelas.
F. STRUKTUR ALINEA
1. ALINEA PEMBUKA : Merupakan bagian karang yang pertama-tama ditemui pembaca, Oleh karena itu alinea pembuka hendaknya disusun secara menarik, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.
2. ALINEA ISI : Merupakan bagian yang esnsial, maka penulis yang baik akan berhati-hati sekali dalam menyusun alinea ini. Penulis akan memperhatikan apakah kalimat-kalimat dalam alinea yang dubuatnya itu sudah disusun dengan runtut, dab sesui dengan asas-asas penalaran yang logis.
3. ALINEA PENUTUP : Setiap karangan bilaman telah diungkapkan pokok permasalahannya secara tuntas hendaknya ditutup dengan sepatutnya. Alinea-alinea yang menutup atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup.
Sumber :
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/unsur-unsur-alinea-paragraf/
http://iwanmulyawan.blogspot.com/2010/10/alineaparagraf.html
http://denimulya.blogspot.com/2009/12/makalah-alinea_23.html
http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html
Suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris yang baru. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Setiap Paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umunya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan paragraf tunggal. Pada umunya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa aline terdiri pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat.
B. MACAM-MACAM ALINEA
1. Alinea Deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.
2. Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
3. Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran.Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
4. Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun
alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.ide pokoknya
merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea tersebut.jadi,ide pokok
disini tidak dinyatakan secara eksplisit.
C.CIRI-CIRI ALINEA
1. Terdiri dari beberapa kata dan beberapa kalimat
2. Biasanya diletakkan pada awal paragraph, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
D.POLA PENGEMBANGAN ALINEA
1. POLA URUTAN WAKTU : Dalam pola urutan waktu, penulisan mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis.
2. POLA RUNTUTAN TINGKAT : Dalam pola urutan tingkat, penulisan mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
3. POLA URUTAN APRESIATIF : Pada pola urutan apresiatif. penulisan mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya.
4. POLA URUTAN TEMPAT : Dalam pola urutan pola tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam keluar, dari kiri ke kanan, dan sebaginya.
5. POLA URUTAN KLIMAKS : Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat, Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menarik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasab\n dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intersitasnya, dam berakhir pada gagasan yang paling intems.
6. POLA URUTAN ANTI KLIMAKS : Pola urutan atiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens.
7. POLA URUTAN KHUSUS UMUM : Dalam pola khusus ini, penulis mula-mula mengungkapkan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus.
E. UNSUR ALINEA
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas;
d. Kalimat penegas.
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas.
3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topic/utama;
b. Kalimat pengembang/penjelas.
F. STRUKTUR ALINEA
1. ALINEA PEMBUKA : Merupakan bagian karang yang pertama-tama ditemui pembaca, Oleh karena itu alinea pembuka hendaknya disusun secara menarik, sehingga memancing rasa ingin tahu pembaca.
2. ALINEA ISI : Merupakan bagian yang esnsial, maka penulis yang baik akan berhati-hati sekali dalam menyusun alinea ini. Penulis akan memperhatikan apakah kalimat-kalimat dalam alinea yang dubuatnya itu sudah disusun dengan runtut, dab sesui dengan asas-asas penalaran yang logis.
3. ALINEA PENUTUP : Setiap karangan bilaman telah diungkapkan pokok permasalahannya secara tuntas hendaknya ditutup dengan sepatutnya. Alinea-alinea yang menutup atau mengakhiri suatu karangan disebut alinea penutup.
Sumber :
http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/unsur-unsur-alinea-paragraf/
http://iwanmulyawan.blogspot.com/2010/10/alineaparagraf.html
http://denimulya.blogspot.com/2009/12/makalah-alinea_23.html
http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html
Jumat, 15 Oktober 2010
Diksi (pemilihan kata)
Sebaiknya kita memilih kata-kata dengan cermat dalam berkomunikasi. Mengapa demikian? Kata-kata adalah pintu hati orang lain untuk mengenal dan memahami kita lebih dalam meski dalam komunikasi dan interaksi tak hanya kata-kata kita ucapkan melainkan tindakan dan bahasa tubuh kita. memilih kata-kata dengan baik dan cermat bukanlah pelajaran bagaimana kita merangkai kata-kata dengan indah dan berseni dalam beropini dengan orang lain melainkan ini sebagai renungan untuk lebih bijak memilih kata-kata yang sesuai dan efektif untuk menyampaikan panduan buah pikiran dan emosi kita. Dengan demikian, dalam kondisi apapun emosi yang menggelayuti hati entah kemarahan, kesedihan, kekesalan, kegembiraan, kekecewaan, keputusan, kata-kata apa telah kita renungkan dan akan meluncur dari bibir indah kita.
Sebenarnya, pemilih kata-kata yang lebih baik dan tepat dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengukur jarak antara rongga pikiran dan emosi. Dengan melatih untuk memilih setiap untaian kata yang terucap, secara tidak sadar kita telah melatih anugrah manusiawi kita melalui tingkat kesadaran diri, imaginasi, hati nurani, dan kebebasan kita untuk memilih kata-kata yang tepat guna dan efektif sebagai bentuk reaksi kita kepada orang lain. Seharusnya kemampuan kita dalam memilih kata-kata kita jadikan sebagai alat pengendalian diri dan penyaring yang akurat terhadap butiran huruf negatif yang tak perlu ikut serta dalam ribuan kata lain yang siap meluncur deras. Kata -kata yang terucap dalam bibir seseorang acap kali dianggap sebagai refleksi sebagai pribadi dirinya. Tak mengherankan bila pimpinan akan menjadi pimpinan karena kemampuanya mengolah kata-kata yang terucap yang tepat, efektif dan selalu ingin mendengar oleh setiap telinga pengikutnya. Bila tidak kita tunggu saja keruntuhan singgasananya.
Tak hanya itu saja, kemampuan kita dalam memilih kata-kata memampukan kita dalam mengubah stimulasi negatif menjadi reaksi positif yang membuat orang lain mendorong untuk mejadi lebih baik, lebih nyaman, bahkan menjadi lebih semangat. sebaliknya kata-katapun bisa menimbulkan persegesakan, permusuhan bahkan pertikaian yang hebat sekalipun. Jadi siapapun dia dengan pekerjaan apapun yang disangkanya, rasanya tak ada alasan untuk tidak memilih kata-kata yang lebih baik dan cermat.
Sebenarnya, pemilih kata-kata yang lebih baik dan tepat dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengukur jarak antara rongga pikiran dan emosi. Dengan melatih untuk memilih setiap untaian kata yang terucap, secara tidak sadar kita telah melatih anugrah manusiawi kita melalui tingkat kesadaran diri, imaginasi, hati nurani, dan kebebasan kita untuk memilih kata-kata yang tepat guna dan efektif sebagai bentuk reaksi kita kepada orang lain. Seharusnya kemampuan kita dalam memilih kata-kata kita jadikan sebagai alat pengendalian diri dan penyaring yang akurat terhadap butiran huruf negatif yang tak perlu ikut serta dalam ribuan kata lain yang siap meluncur deras. Kata -kata yang terucap dalam bibir seseorang acap kali dianggap sebagai refleksi sebagai pribadi dirinya. Tak mengherankan bila pimpinan akan menjadi pimpinan karena kemampuanya mengolah kata-kata yang terucap yang tepat, efektif dan selalu ingin mendengar oleh setiap telinga pengikutnya. Bila tidak kita tunggu saja keruntuhan singgasananya.
Tak hanya itu saja, kemampuan kita dalam memilih kata-kata memampukan kita dalam mengubah stimulasi negatif menjadi reaksi positif yang membuat orang lain mendorong untuk mejadi lebih baik, lebih nyaman, bahkan menjadi lebih semangat. sebaliknya kata-katapun bisa menimbulkan persegesakan, permusuhan bahkan pertikaian yang hebat sekalipun. Jadi siapapun dia dengan pekerjaan apapun yang disangkanya, rasanya tak ada alasan untuk tidak memilih kata-kata yang lebih baik dan cermat.
Ragam Bahasa
1. Berdasarkan cara pengungkapan atau media ada dua cara yaitu lisan dan tulisan : kalau lisan : berupa ucapan tidak berbekas. Kelebihanya : tidak membutuhkan alat tulis dan tidak berbekas. Kekuranganya : Mudah lupa dan semua orang tidak dapat membacanya. Kalau tulisan : berupa tulisan tangan di atas kertas dan semua orang bisa membacanya. Kelebihanya : lain waktu bisa dibaca lagi dan kalau lupa bisa membacanya di lain waktu. Kekuranganya : kalau rahasia semua orang bisa membaca dan perlu waktu untuk menulis.
2. Berdasarkan topik yang dibicarakan dalam dunia hukum maka digunakan bahasa dengan istilah-istilah hukum :
a. Advokat dan pengacara : kedua ini sebenarnya bermakna sama walaupun ada beberapa pendapat yang menyatakan beda. sebelum berlakunya UUD no. 18 tahun 2003, istilah untuk pembela keadilan plat hitam ini sangat beragam, mulai dari istilah pengacara, penasehat hukum, konsultan hukum, advokat, dan lainya. Advokat adalah seorang yang memegang izin beberapa acara di pengadilan berdasarkan surat keputusan menteri kehakiman serta mempunyai wilayah untuk beracara di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pengacara adalah seorang yang memegang izin praktek atau beracara berdasarkan surat keputusan pengadilan tinggi setempat dimana wilayah bercaranya adalah hanya diwilayah pengadilan tinggi yang mengeluarkan izin praktek tersebut. Setelah UU no. 18 tahun 2003, berlaku maka yang berwenang untuk mengangkat seseorang yang menjadi advokat adalah organisasi advokat atau pengacara dan pengacara praktek atau pokrol disebut setelah UU no. 18 tahun 2003 dihapus.
b. Konsultan hukum : konsultan hukum atau dalam bahasa Inggrisnya counselor at law legal consultant adalah seseorang yang berprofesi yang memberikan pelayanan jasa hukum dalam bentuk konsultasi, dalam istilah hukum yang berlaku di negara masing-masing. Untuk di Indonesia sejak UUD no. 18 tahun 2003 berlaku, semua istilah mengenai konsultan hukum, pengacara, penasehat hukum dan lainya yang berada dalam ruang lingkup pemberian jasa hukum setelah distandarisasi menjadi advokat.
c. Jaksa dan Polisi : dua istilah publik yang berperan aktif dalam kenegaraan hukum publik di Indonesia adalah Jaksa dan Kepolisian. Kepolisian atau polisi berperan untuk menerima, menyelidiki dan menyidik suatu tindakan pidana yang terjadi dalam ruang lingkup wilayahnya. Apabila ditemuka unsur-unsur tindak pidana, baik kasus maupun umum atau tertentu maka berlaku (tersangka) akan diminta keterangan, dan apabila perlu akan ditahan. Dalam masa penahan tersangka akan diminta keteranganya mengenai tindak pidana yang diduga terjadi. Selain tersangka, poilisi juga memeriksa saksi-saksi dan bukti yang berhubungan erat dengan tindak pidana yang disangkakan.
2. Berdasarkan topik yang dibicarakan dalam dunia hukum maka digunakan bahasa dengan istilah-istilah hukum :
a. Advokat dan pengacara : kedua ini sebenarnya bermakna sama walaupun ada beberapa pendapat yang menyatakan beda. sebelum berlakunya UUD no. 18 tahun 2003, istilah untuk pembela keadilan plat hitam ini sangat beragam, mulai dari istilah pengacara, penasehat hukum, konsultan hukum, advokat, dan lainya. Advokat adalah seorang yang memegang izin beberapa acara di pengadilan berdasarkan surat keputusan menteri kehakiman serta mempunyai wilayah untuk beracara di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pengacara adalah seorang yang memegang izin praktek atau beracara berdasarkan surat keputusan pengadilan tinggi setempat dimana wilayah bercaranya adalah hanya diwilayah pengadilan tinggi yang mengeluarkan izin praktek tersebut. Setelah UU no. 18 tahun 2003, berlaku maka yang berwenang untuk mengangkat seseorang yang menjadi advokat adalah organisasi advokat atau pengacara dan pengacara praktek atau pokrol disebut setelah UU no. 18 tahun 2003 dihapus.
b. Konsultan hukum : konsultan hukum atau dalam bahasa Inggrisnya counselor at law legal consultant adalah seseorang yang berprofesi yang memberikan pelayanan jasa hukum dalam bentuk konsultasi, dalam istilah hukum yang berlaku di negara masing-masing. Untuk di Indonesia sejak UUD no. 18 tahun 2003 berlaku, semua istilah mengenai konsultan hukum, pengacara, penasehat hukum dan lainya yang berada dalam ruang lingkup pemberian jasa hukum setelah distandarisasi menjadi advokat.
c. Jaksa dan Polisi : dua istilah publik yang berperan aktif dalam kenegaraan hukum publik di Indonesia adalah Jaksa dan Kepolisian. Kepolisian atau polisi berperan untuk menerima, menyelidiki dan menyidik suatu tindakan pidana yang terjadi dalam ruang lingkup wilayahnya. Apabila ditemuka unsur-unsur tindak pidana, baik kasus maupun umum atau tertentu maka berlaku (tersangka) akan diminta keterangan, dan apabila perlu akan ditahan. Dalam masa penahan tersangka akan diminta keteranganya mengenai tindak pidana yang diduga terjadi. Selain tersangka, poilisi juga memeriksa saksi-saksi dan bukti yang berhubungan erat dengan tindak pidana yang disangkakan.
fungsi dan kedudukan
1.berdasarkan Ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 kedudukan bahasa Indonesia sebagai rasional berfungsi ?
- Lambang kebanggan nasional : Sebagai lambang kebanggan nasional, bahasa Indonesia " memancarkan " nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa indonesia. dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangs indonesia, kita harus bangga dengannya ; kita harus menjunjungnya dan kita harus mempertahankanya. sebagai relasasi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkanya.
- Lambang identitas nasional : sebagai lambang identitas nasional bahasa Indonesia merupakan lambang Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita yaitu sifat perangkai dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bangsa Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang sebenarnya.
- Alat pemersatuan berbagai bagai masyarakat yang berbeda-beda faktor sosial, budaya dan bahasanya : mungkinkah masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya yang berbeda beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita dan rasa nasib yang sama. dengan bahasa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikitpun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya bahasa Indonesia.
- Alat penghubung antar budaya dan antar daerah : bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasl dari suku lain yang berlatar belakang bahasa yang berbeda, mungkin kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi. Bagaimana kita seandainya kita tersesat di jalan yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia karena bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan, dan keamanan. mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antar kita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita.
2. Berdarkan UUD 1945 bab 15 pasal 36, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, berfungsi ?
a. sebagai bahasa resmi kenegaraan : pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan ialah yang digunakanya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat ini dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara peristiwa dan kegiatan kenegaraa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lambang-lambangnya dituliskan dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka tugas. pemerintah diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sehubung dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Suharto yang selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi apa dan kapanpun selama beliau mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah.
b. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan: sebagai bahasa resmi bahasa Indonesia, dipakai sebagai bahasa pengantar di lambang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. hanya saja untuk praktisan beberapa lambang pendidikan rendah yang anak didiknya hanya dapat menguasai bahasa ibunya atau bahasa daerah menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Hal ini dilakukan sampai kelas III sekolah dasar sebagai konsekuen pemakai bahasa Indonesia pengantar di lambang pendidikan tesebut, maka materi belajar yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbaha asing atau dengan menyusunya sendiri. Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK. Mungkin pada saat yang akan datang Bahasa Indonesia akan berkembang sebagai bahasa IPTEK yang sejajar dengan bahasa Inggris.
- Lambang kebanggan nasional : Sebagai lambang kebanggan nasional, bahasa Indonesia " memancarkan " nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa indonesia. dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangs indonesia, kita harus bangga dengannya ; kita harus menjunjungnya dan kita harus mempertahankanya. sebagai relasasi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkanya.
- Lambang identitas nasional : sebagai lambang identitas nasional bahasa Indonesia merupakan lambang Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita yaitu sifat perangkai dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bangsa Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang sebenarnya.
- Alat pemersatuan berbagai bagai masyarakat yang berbeda-beda faktor sosial, budaya dan bahasanya : mungkinkah masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya yang berbeda beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita dan rasa nasib yang sama. dengan bahasa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikitpun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya bahasa Indonesia.
- Alat penghubung antar budaya dan antar daerah : bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasl dari suku lain yang berlatar belakang bahasa yang berbeda, mungkin kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi. Bagaimana kita seandainya kita tersesat di jalan yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia karena bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan, dan keamanan. mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antar kita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita.
2. Berdarkan UUD 1945 bab 15 pasal 36, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, berfungsi ?
a. sebagai bahasa resmi kenegaraan : pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan ialah yang digunakanya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat ini dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara peristiwa dan kegiatan kenegaraa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lambang-lambangnya dituliskan dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka tugas. pemerintah diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sehubung dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Suharto yang selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi apa dan kapanpun selama beliau mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah.
b. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan: sebagai bahasa resmi bahasa Indonesia, dipakai sebagai bahasa pengantar di lambang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. hanya saja untuk praktisan beberapa lambang pendidikan rendah yang anak didiknya hanya dapat menguasai bahasa ibunya atau bahasa daerah menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Hal ini dilakukan sampai kelas III sekolah dasar sebagai konsekuen pemakai bahasa Indonesia pengantar di lambang pendidikan tesebut, maka materi belajar yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbaha asing atau dengan menyusunya sendiri. Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK. Mungkin pada saat yang akan datang Bahasa Indonesia akan berkembang sebagai bahasa IPTEK yang sejajar dengan bahasa Inggris.
Jumat, 14 Mei 2010
Pajak di indonesia
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum.
Jenis pajak ada pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, pajak bumi dan bangunan, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, dan pajak bea masuk dan cukai.
Fungsi pajak di indonesia adalah untuk pembangunan jalan tol, pembangunan sekolah, pasar, dan banyak lagi.
Di indonesia harus membayar pajak tepat waktu karena hasil uang tersebut untuk membanggun keperluan negara tapi sayang pada saat ini orang yang duduk untuk urusan pajak di manfaatakan untuk kepentingan pribadinya sendiri gimana negara mekin maju kalo orang-orang tinggi di makan sendiri ?
Saya sendiri sangat prihatin melihat ini semua karena masih banyak lagi orang yang membutukan uluran kita, banyak orang bila kaya miskin makin miskin yang kaya makin kaya.
Contok kita membayar pajak kita lewat jalan tol, memakai kendaran mobil maupun motor. tidak cuma itu bila kita membeli barang di supermarket pasti tercantum PPN, oleh karena itu kita sebagai warga negara indonesia harus dan wajib membayar pajak.
Liburan Ku
Liburan tahun lalu saya pergi ke bali bersama keluarga,, saat liburan tiba saya senang apalagi pada liburan tahun lalu saya pergi ke bali,, dari rumah saya berangkat jam 7 pagi dan sampe bali jam stengh 9.
Pemandangan di bali sangat indah apalagi pantai kute, sayang saya cuma seminggu saja d sana padahal saya ingin sekali lebih lama disana. jalan-jalan, belanja baju bali, makan-makan di bali tapi saya harus hati-hati pada saat makan di bali takutnya makan yang saya makan ada daging babi atau daging anjing karena agam islam tidak di perbolehkan memakan-makan tersebut.
Di bali sama aja sih di jakarta cuma ada bedanya di bali kalo sudah malam sepi sekali tidak ada orang, tapi ada juga orang banyak cuma di kotanya saja kalo di desanya sepi dan sedikit baru kemenyan, kata orang sana bau tersebut agar tempat tersebut tidak diganggu oleh roh-roh jahat.
Saya banyak sekali membeli barang-barang untuk oleh-oleh buat teman saya yang ada di jakarta, saya beli baju, beli kalung, cincin dan banyak lagi yang saya beli di sana. andai tahun ini saya pergi ke bali pada saat liburan tiba pasti senang sekali bisa ke sana lagi.
Hati saya jadi tenang melihat indahnya tempat bali, lebih indah pada saat matahari terbenam wah cantik baget pantai tersebut.
bener-bener indah sekali, bermain di pantai yang begitu sejuk, indah dan banyak lagi yang saya temukan pada saat saya berlibur disana..
Anda coba saja pergi ke bali yang begitu indah tempatnya dan bagus baget buat liburan keluarga.
Sabtu, 08 Mei 2010
Pasar Tradisional dan pasar modern
Pasar tradisional adalah di mana penjual dan pembeli bertransaksi secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, serta bangunan pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai.
Sedangkan Pasar modern adalah di mana penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang tersebut. bangunan pasar medern berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.
Emang pada zaman ini pasar modern lebih bersih tidak seperti pasar tradisional sedik bau, tapi menurut beberapa orang yang saya tanya harga di pasar tradisional sedikit mahal walaupun cuma 1000 rupiah orang lebih banyak berbelaja di pasar modern tapi ada juga pasar tradisional yang menjual barangnya lebih murah dari pada pasar modern.
Menurut saya sendiri semua pasar sama saja cuma tempat yang membedakannya dan harganya tergantung kita mau membeli di pasar tradisional atau pasar modern. Pasar tradisional kebanyakkan yang belanja kelas ekonomi bawah, kelas menengah keatas ke banyakkan belanja di pasar modern.
Alasannya menurutnya harga lebih murah dan dia merasa mender bila belanja di pasar modern atau swalayan kalo belanja di swalayan harus membawa uang lebih karena banyak yang di lihat dan di penginin oleh karena itu dia lebih memilih di pasar tradisional.
Lain dengan kelas menengah ke atas lebih memilih berbelanja di pasar modern atau swalayan karena tempatnya yang bersih,parkir mobil gampang, barang tinggal memilih dan tidak perlu tawar-menawar bagi yang membawa anak bisa sekalian bermain di tempat permainan seperti Tamezone dan lain-lain.
Saran saya pemmerinta lebih memperhatikan pasar tradisional di rapihkan agar pada saat kita membeli di pasar tradisional tidak merasa bau atau jiji.
Selasa, 06 April 2010
Hukum permintaan dan Hukum penawaran
Dalam ekonomi terdapat permintaan ( demand ) dan penawaran ( supply ) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas ( jumlah barang ). setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, dan kuantitas saling mempengaruhi satu sama lain.
Permintaan adalah sejumlah barang yang di beli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli. sedangkan penjualan adalah penawaran. ketika terjadi transaksi antar pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Jika semua asumsi di abaikan ( ceteris paribus ): jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. jika harga semakin rendah /murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Fakto yang mempengaruhi tingkat permintaan (Demand ) :
- perilaku konsumen : saat ini hp blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
- ketersedian dan harga barang sejenis pengganti dan perlengkap : jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
- pendapatan/penghasilan konsumen : orang yang mempunyai gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tapi jika pendapatan rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
- perkiraan harga barang di masa depan : barang yang diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
- banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen : ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker akan sangat laris. pada bulan puasa (ramadhan ) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Fakto yang mempengaruhi tingkat penawaran ( Suply ) :
- biaya produksi dan teknologi yang digunakan : jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk maka sedikit dengan harga jual mahal karena takut tidak mampu bersaing.
- tujuan perusahaan : perusaha yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya ( profit oriented ) akan menjual produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
- pajak : pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusaha menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
- ketersediaan dan harga pengganti/pelengkap : jika ada produk yang sejenis di pasar dan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga permintaan, akhirnya akan penawaran pun di kurangin.
- prediksi/perkiraan harha di masa depan : ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusaha akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Permintaan adalah sejumlah barang yang di beli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli. sedangkan penjualan adalah penawaran. ketika terjadi transaksi antar pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Jika semua asumsi di abaikan ( ceteris paribus ): jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. jika harga semakin rendah /murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Fakto yang mempengaruhi tingkat permintaan (Demand ) :
- perilaku konsumen : saat ini hp blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
- ketersedian dan harga barang sejenis pengganti dan perlengkap : jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
- pendapatan/penghasilan konsumen : orang yang mempunyai gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tapi jika pendapatan rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
- perkiraan harga barang di masa depan : barang yang diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
- banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen : ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker akan sangat laris. pada bulan puasa (ramadhan ) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Fakto yang mempengaruhi tingkat penawaran ( Suply ) :
- biaya produksi dan teknologi yang digunakan : jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk maka sedikit dengan harga jual mahal karena takut tidak mampu bersaing.
- tujuan perusahaan : perusaha yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya ( profit oriented ) akan menjual produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
- pajak : pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusaha menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
- ketersediaan dan harga pengganti/pelengkap : jika ada produk yang sejenis di pasar dan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga permintaan, akhirnya akan penawaran pun di kurangin.
- prediksi/perkiraan harha di masa depan : ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusaha akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Jumat, 12 Februari 2010
security banking
Menurut saya security banking yang ada di indonesia sangat kurang ketat penjagaannya buktinya bank banyak yang sampai kebobolang hingga ratusan juta bahkan milliard rupiah ngga cuma itu security banking skillnya masih sangat kurang hingga masih banyak bank-bank yang rugi, tidak cuma bank yang rugi tapi nasabah pun ikut rugi.
Saran saya sebagai security banking di tambah skillnya seperti pelatihan kemiliteran sehingga menghadapi pencuri tidak sampai kewalahan, seperti saat-saat ini yang sudah terjadi di setiap bank yang kebobolan.
Emank si security banking sudah membantu bank dalam keamanan tapi bawat saya security banking zaman sekarang sangat kurang sekali dalam skill, seharusnya security banking indonesia melihat di negara-negara betapa ketatnya security banking di negara lain.
Emank si engga cuma security doang yang menjaga keamanan kita juga harus menjaga keamanan sehingga pencuri tidak ada kesempatan untuk mencuri atau pun membobol.
Solusi buat security banking agar lebih aman untuk penjagaannya adalah harus lebih teliti dalam penjagaan, tidak lelet dalam penjagaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)